Pages

6.24.2012

Brave: Pandora's review :D

Udah lama ga ke bioskop yaah~ *cium lantai*

Nggak seperti agenda biasanya yang tiap Jumat biasanya pulang sekolah aku kabur ke rumah Vira. Hari ini nonton Brave di PS. Yaayy. Hari pertama lagi, jadi ngereviewnya enak hahaha~



Oke jadi alkisah suatu hari di negeri nun jauh disana............ ngga jauh-jauh amat deng, di Skotlandia tetep jauh. Beda sama sosok putri yang lembut dan ngebosenin yang biasa banget. Merida adalah putri yang sangat badass dan hobi memanah dan berkuda. Setiap hari dia diatur-atur melulu sama ibunya yang kolot supaya menjadi princess yang sempurna. Apalah apalah bagian ini begitu ngebosenin, aku nggak mau ngelanjutin lagi. Ayahnya yang lebih bebas dan lucu banget biasanya jadi partner in crime-nya Merida, kadang-kadang ngebolehin dia melakukan apa yang dilarang ibunya (meskipun ujung-ujungnya suami-suami takut istri juga sih).

Keluarga bahagia
Tapi kenapa ibunya rambutnya brunette sendiri??
Terus yang lainnya anak siapa??

Sesuai tradisi kuno yang terkutuk itu, ketika Merida sudah cukup umur, ketiga suku dalam kerajaan tersebut mengirimkan wakil masing-masing untuk bertanding dalam perlombaan untuk bertunangan dengannya. Dia nggak setuju banget. Pertama, dia masih pengen menikmati kebebasan dan nggak mau menikah cepet-cepet. Kedua, emang ada gitu yang mau dijadiin barang taruhan? Aku juga nggak mau sih. Terus dia berantem sengit sama ibunya dan kabur ke hutan.

Disana, tanpa sengaja Merida ketemu dengan nenek sihir. Dia minta Nenek Sihir itu memberinya mantra untuk mengubah ibunya, dan mengubah masa depannya.

Masa depannya bakal berubah, tapi ibunya berubah menjadi sesuatu yang mengerikan. Dan Merida harus menyelamatkan ibunya sendirian.

Untuk selanjutnya terpaksa kalian harus nonton sendiri. Aku gamau bocorin karena nanti pada ngomel. Dan kalian emang wajib nonton sendiri! Kalo nggak nonton di bioskop, minimal beli bajakannya di Glodok deh. Kalo lo bener-bener sebokek itu, nonton di Movie2k juga ngga apa-apa. Meskipun efeknya ga bakal sama sih...

Since Friday, Merida has officially became my favorite Disney Princess.

Kenapa?

Soalnya princesses tipe Mary Sue kayaknya sekarang udah kurang disukai. Cantiknya berlebihan, kelakuan perfect, dan kadang-kadang mereka cuma nunggu Pangeran datang sambil bersih-bersih rumah. Sekarang itu udah emansipasi wanita, malahan mestinya putrinya yang ngedatengin pangeran. Lagian mana ada sih orang yang seperfect itu, nggak nyata banget.



Yang aku suka dari Merida, dia betah ngejomblo dan menolak ide pertunangan itu artinya kita kaum jomblo ada yang membela. Eh salah. Dia begitu keras kepala, liar, bebas, dan manis sekaligus, itu bikin aku jatuh cinta banget sama karakter ini. Keliatannya dia emang mandiri banget tapi di beberapa waktu juga menunjukkan kerapuhannya sebagai remaja. Kadang berani, tapi bisa juga ketakutan. Karakter Merida itu manusiawi dan cocok banget sama kehidupan remaja jaman sekarang meskipun setting ceritanya beda.

Dan rambutnya yaampun rambutnyaaaa. Aku mau punya rambut kaya gitu tapi kayaknya ga bakal seimbang sama muka.



Pesan sponsor

Kalo ceritanya sendiri sih bagus dan seperti Pixar biasanya, lawak banget, tapi sekalinya scene sedih satu bioskop banjir. Dan menegangkan juga. Cuma aku atau rasanya efek 3D-nya kurang maksimal ya? Alur ceritanya juga agak-agak klise, terlalu 'aman'. Aku sedikit ngarep dapet ending yang nggak terlalu hepi tapi itu nggak mungkin. Selebihnya sih keren banget. Nonton yaa?

PS: Now reading - Catching Fire!! Ditunggu aja reviewnya (meskipun gabakal ada yang nungguin juga sih)

sumber dan nyolong dari mbah gugel.

1 komentar:

Dini mengatakan...

makasiiih :')